Sabtu, 29 Desember 2012

Sepenggal Kebahagiaan Dalam Sepotong Burger Goceng

Siang itu terik matahari menyengatku dengan sengatan yang aku sendiri harus berucap istighfar .Langsung terbesit dipikiranku ini baru panas dunia , gimana panasnya api neraka yah? Naudzubillah deh. Akhir-akhir ini cuaca Makassar sering berubah-ubah tak tentu, makanya aku mulai tak percaya dengan apa yang diucapkan para peramal cuaca di TV-TV itu. Katanya dengan gaya khas peramal cuaca di salah satu siaran berita TV nasionl ,"Pemirsa hadir lagi dengan saya di sini untuk membacakan kondisi cuaca hari ini, masyarakat Makassar pastinya akan bahagia, karena cuaca Makassar akan berawan". Itulah kalimat peramal cuaca yang membuatku bersemangat untuk singgah di KFC siang ini. Ternyata apa yang aku angan-angankan itu tidak sesuai harapanku sebelumnya.

Aku merasakan lelah tak berhingga, karena sebelumnya aku habis menghadapi final di kampus. Dari kampus itulah aku berinisiatif singgah untuk membelikan dua burger goceng untuk adik kecilku yang lagi terbaring lemah di rumah. Sudah beberapa hari ini demam menyelimuti tubuhnya yang mungil, bahkan tawa dan canda yang setiap hari aku dengar di rumah, tak lagi terdengar."Aku harus kuat mengahadapi panas cuaca ini demi dedek kecil ku tercinta." Ucapku dalam hati. 

Setelah tiba di TKP (kecelakaan kali, hehe :) ) yaitu tempat tujuan awalku tadi, aku hanya berdecak tak percaya, keempat jejeran kasir penuh dengan lautan manusia. Awalnya aku tertunduk lesu melihat antrian panjang itu. Setelah berpanas-panasan dari kampus, sekarang aku harus berdiri berjam-jam dalam antrian panjang ini. Kemudian, terbayang lagi wajah adikku yg merah lemas itu karena demam. Apapun halangannya aku tetap harus membuatnya tersenyum lagi.

Alhamdulillah tiba juga giliranku,seperti biasa dengan gaya yang khas sang kasir berucap lancar, yang entah berapa kali mereka harus berlatih bicara selancar itu tanpa jeda, satu lagi pasti dengan senyum khasnya. Takut kali yah, pesanan para pelanggan gratis, ada bacanya tuh, jika pegawai kami tidak ramah, maka pesanan anda gratis, haha, aya-aya wae. 

"Permisi mba, ada yang bisa saya bantu dengan ***** di sini ,makan sini atau bungkus??",kata sang kasir yang tampaknya baru berusia dua puluhan itu. 
"Burger gocengnya 2 yah mba, bungkus y",Kataku sembari tersenyum.
"Maaf mba, tunggu 10 menit yah, soalnya burgernya baru dibuat, stoknya habis".
"Hm, ya udah mba saya nunggu di luar aja kalo gitu".
"Maaf yah mba, makasih sebelumnya".Kata kasir itu seraya memberikan struk pembayaran kepadaku.

Katanya 10 menit udah hampir 20 menitan aku menunggu,pesananku belum tiba. Baru saja aku hendak  beranjak dari tempat itu untuk mengecek pesanaku, seseorang pelayan cewek bertubuh gemuk menghampiriku membawa sebuah plastik dengan logo khas perusahaan makanan itu. "Makasih mba",ucapku walau agak kesal karena pesanannya telat.

Waktunya pulang dan istirahat fikirku, Entah kenapa hari itu aku merasakan lelah yang teramat lelah, lelah fisik dan perasaan. Sampai di sebuah rumah sederhana itu,adikku menyambutku dengan teriakan kecilnya menjawab salamku.

"Assalamu alaikum", kataku sambil melepaskan kedua alas kakiku.
"Waalaikum salam,"teriak adik kecilku. dia hanya terbaring.
"Nih, dek. Kakak bawain burger buat kamu, cepat sembuh yah". Aku meletakkan kantongan berisi burger itu disamping tempat tidurnya.
"Wah, makasih yah kakak,".Katanya sambil tersenyum senang.
"Apa itu yang kamu bawa?", ucap mama yang datang dari arah dapur membawa segelas air dan piringan kecil berisi beberapa kapsul.
"Burger ma, tadi aku singgah beli buat mama dan adi".
"Ma, aku makan yah", ucap adikku bersemangat sekali.
"eh, jangan dulu.minum obat dulu, baru boleh makan", Kata mama tegas.
"Ini satu buat mama, satu buat adi".
"Kamu gak makan??".kata mama
"Gak usah ma, dyah udah kenyang",ucapku berbohong.

Walaupun hanya duapotong burger goceng yang sederhana, tapi makanan itu sungguh membuat ku tak bisa membendung butiran air mata ini untuk jatuh.Mama masih sempat menanyakanku, apakah aku sudah makan makanan itu atau tidak, padahal biasanya aku makan makanan enak di luar tapi tak pernah sedikitpun aku menanyakan mama, apakah mama sudah makan?. Ya Allah, semakin deras rasanya pipi ini, panas oleh aliran air mataku. Adikku yang sakitpun , dengan semangatnya melahap burger itu hingga habis. Dan pastinya tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih. "kakak, makasih yah, lain kali bawa lebih banyak lagi",katanya. Aku hanya tersenyum dan cepat membersihkan bekas nangisku, sungguh kebahagiaan yang aku rasa membuatku merinding sendiri, begitupun juga dengan mama. Betapa senang ia aku bawakan makanan itu. 

Benar yah apa kata orang, bahagia itu gak usah dicari jauh-jauh. Dia ada di dekat kamu kok. Bahkan bahagia  itu sederhana kok, sederhana kamu bisa membuat orang-orang yang kamu sayang tersenyum karenamu ^_^.

Read More >>

Minggu, 14 Oktober 2012

Senin, 08 Oktober 2012

Jumat, 05 Oktober 2012

Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi Pada Malam dan Hari Jum'at


Bismillahir Rahmanir Rahiim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Hari Jum’at merupakan hari yang mulia. Bukti kemuliaannya, Allah mentakdirkan beberapa kejadian besar pada hari tersebut. Dan juga ada beberapa amal ibadah yang dikhususkan pada malam dan siang harinya, khususnya pelaksanaan shalat Jum’at berikut amal-amal yang mengiringinya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ
"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. . . . " (HR. Abu Dawud, an Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dari hadits Aus bin Aus)
Amal Khusus di Hari Jum'at

Pada dasarnya, tidak dibolehkan menghususkan ibadah tertentu pada malam Jum’at dan siang harinya, berupa shalat, tilawah, puasa dan amal lainnya yang tidak biasa dikerjakan pada hari-hari selainnya. Kecuali, ada dalil khusus yang memerintahkannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda;
لَا تَخُصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي ، وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ ، إلَّا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ
“Janganlah menghususkan malam Jum’at untuk mengerjakan shalat dari malam-malam lainnya, dan janganlah menghususkan siang hari Jum’at untuk mengerjakan puasa dari hari-hari lainnya, kecuali bertepatan dengan puasa yang biasa dilakukan oleh salah seorang kalian.” (HR. Muslim, al-Nasai, al-Baihaqi, dan Ahmad)

Membaca Surat Al-Kahfi
Salah satu amal ibadah khusus yang diistimewakan pelakasanaannya pada hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. Berikut ini kami sebutkan beberapa dalil shahih yang menyebutkan perintah tersebut dan keutamaannya:

1. Dari Abu Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)

2. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)

3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”

Kapan Membacanya?
Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya. Dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.

Imam Al-Syafi'i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum'at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi'i: 1/237).
Mengenai hal ini, al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullaah mengungkapkan dalam Amali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at dan siangnya. (Lihat: Faidh al-Qadir: 6/199).

DR Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241).
Kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.

Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at
Dari beberapa riwayat di atas, bahwa ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ
“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)
Balasan kedua bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at berupa ampunan dosa antara dua Jum’at. Dan boleh jadi inilah maksud dari disinari di antara dua Jum’at. Karena nurr (cahaya) ketaatan akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti firman Allah Ta’ala:
إن الحسنات يُذْهِبْن السيئات
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114)

Surat Al-Kahfi dan Fitnah Dajjal
Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”

Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.

Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)

Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)

Subhanallahi walhamdulillah walaa illa haillallah wallahu akbar
Laa haula wala quwatta illa billah

Dari penjelasan-penjelasan di atas, sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk memiliki kemauan keras untuk membaca surat Al-Kahfi dan menghafalnya serta mengulang-ulangnya. Khususnya pada hari yang paling baik dan mulia, yaitu hari Jum’at. Wallahu Ta’aa a’lam.
Read More >>
 

My Blog, My Life, My World Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei